Seni rupa adalah dunia yang seolah dijadikan sebagai sarana mengekspresikan diri, hal ini terbukti dengan seniman yang bisa memberi suatu pesan dalam luapan kanvas. Apakah mau jadi seorang pelukis? Sebagai pelukis bisa dibilang gampang-gampang susah, tapi tidak begitu halnya untuk para pelukis Maestro yang sempat menitik karirnya dengan karyanya.

Para pelukis Indonesia tidak kalah dengan pelukis International, setiap pelukis memiliki khas tersendiri dan yang membuat mereka dikenal oleh seluruh penjuru Indonesia bahkan sebagian dari mereka mengalahkan pelukis-pelukis International saat ajang pameran, siapakah pelukis-pelukis tersebut? Silahkan baca lebih lanjut…
Bahwa esensi dari seni adalah sarana untuk menumpahkan ekspresi atau cita rasa dalam sebuah media. Media yang dimaksud bisa bermakna luas, seperti musik, tari, teater, seni rupa dan lainnya. Bahkan kamu juga bisa menuangkan sebuah seni hanya dengan membuat tuangan ekspresi di kaos polos depan belakang menjadi sedikit lebih berwarna.

Berbicara mengenai seni rupa, ternyata tidak sedikit nama dari seniman Indonesia yang mampu menyihir banyak orang, bahkan sampai ke penjuru dunia melalui karya lukisnya.
Berbicara mengenai seni rupa, ternyata tidak sedikit nama dari seniman Indonesia yang mampu menyihir banyak orang, bahkan sampai ke penjuru dunia melalui karya lukisnya.

Jalan yang diambil para maestro tentu saja tidaklah mudah. Jatuh bangun, tetesan keringat, air mata dan kekecewaan menghiasi hari-harinya hingga pada suatu titik perjuangan mereka dihargai dengan penobatan “Legenda” oleh banyak karena hasil karya yang tidak diragukan lagi keindahannya.






MARSYAFEI TANJUNG
Pada dasarnya setiap pelukis mempunyai karakteristik dan keistimewaan tersendiri dan itulah yang membuat mereka berbeda. Dengan terus mengasah keterampilannya, sebagian dari mereka bisa mengalahkan pelukis-pelukis International saat ajang pameran, ingin tahu siapakah para maestro tersebut? Mari kita simak!

Marsyafei Tanjung lahir di Padang pada tahun 1962. Ia adalah anak paling tua dari Bpk. Badius Malin Sinaro, seorang Tokoh Adat Minangkabau dari Lubuk Kilangan, Padang.Ia dikenal sebagai pelukis Indonesia yang pernah menetap di Turki dan Madinah, Saudi Arabia selama 6 thn. yanga mana kiprah seni lukis dia mendapatkan inspirasi dari seni budaya masyarakat Timur Tengah yang mempengaruhi ide berkaryanya.

Pada masa mudanya dia mendapatkan pendidikan seni dari sekolah menengah seni rupa [ SMSR / SMK 8 Padang ] 1986 dan setelah itu melanjutkan pendidikan akademis ke ABDI [ Akademi Design Indonesia, Jakarta ] 1990.Setelah itu dia mendapatkan bimbingan profesional melukis dari pelukis nasional Sabri Jamal yang dahulunya dari kelompok Sanggar Bumi Tarung di Jakarta.

Marsyafei mengikuti banyak pameran baik di dalam negeri dan luar negeri. Meski membuat lukisan kontemporer, Marsyafei tak segan mengangkat sejumlah tema humanisme dan tema lifestyle alam sekitar dalam karyanya. Dalam menuangkan ide-ide ke atas kanvas, dia menggunakan instrumen yang berbeda. Sebagian besar lukisan memang menggunakan cat minyak. Aktifitas kesehariannya selain melukis di studionya di Sawangan, Depok adalah memberi bimbingan melukis privat pada anak-anak sekelilingnya. Marsyafei aktif mengikuti pameran seni di kota-kota besar Indonesia dan balai lelang di Jakarta.
Bagi Marsyafei, seperti kata-kata mutiara Picasso ini “Seniman adalah wadah untuk emosi yang datang dari berbagai tempat: dari langit, dari bumi, dari secarik kertas, dari bentuk yang melintas, dari jaring laba-laba. ”
– Pablo Picasso